Okita.News, -SOPPENG, -Dalam upaya memperkuat peran serta masyarakat dalam mencegah potensi konflik sosial, Kementerian Agama Kabupaten Soppeng menggelar kegiatan bertajuk Advokasi dan Penanganan Konflik, Cegah Dini dan Deteksi Dini, Kamis (17/7).
Acara yang berlangsung di Café D’Cord, Jl. Samudra, Kelurahan Botto, Kecamatan Lalabata dihadiri sekitar 30 peserta dari berbagai elemen masyarakat, termasuk para penyuluh agama se-Kabupaten Soppeng. Ini menjadi ajang diskusi strategis antara tokoh agama, aparat keamanan, dan masyarakat dalam membangun mekanisme deteksi dini potensi konflik di wilayah Soppeng.
IPTU Ahmad Saeni selaku Kasat Intelkam Polres Soppeng hadir sebagai narasumber utama. Dalam pemaparannya, Ahmad menekankan pentingnya membangun komunikasi intensif antara aparat dan tokoh masyarakat.
“Pencegahan konflik harus dimulai dari membangun kepercayaan dan komunikasi yang terbuka. Peran tokoh agama sangat vital dalam menyampaikan pesan-pesan damai di tengah masyarakat,” ujarnya.
Selain dari Polres Soppeng, hadir pula Ustadz Ahmad Wardiman, S.Ag., pengurus Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Soppeng. Ia menyoroti pentingnya pendekatan keagamaan dalam meredam potensi gesekan sosial.
“Nilai-nilai Islam mengajarkan persatuan dan menghargai perbedaan. Penyuluh agama harus menjadi garda terdepan dalam menanamkan nilai-nilai ini,” tutur Ustadz Ahmad.
Kepala Seksi Bimas Islam Kemenag Soppeng, yang turut hadir dalam kegiatan ini, menyebutkan bahwa forum seperti ini akan terus diintensifkan sebagai bentuk nyata penguatan moderasi beragama dan stabilitas sosial.
.jpeg)
