Okita.News, PALOPO, - Setelah sukses meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) pada tahun 2023, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Palopo kini tengah berjuang menuju predikat yang lebih tinggi, yakni Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Namun, langkah menuju integritas dan keterbukaan itu justru tercoreng oleh sikap tertutup pimpinan sementara lembaga tersebut.
Pada Selasa (09/09), tim media yang berupaya menemui Plt. Kalapas Palopo, Herman Anwar, untuk menggali informasi seputar kesiapan dan program-program menuju WBBM, tidak berhasil mendapatkan tanggapan langsung. Saat dikonfirmasi, Kepala Pengamanan Lapas (KPLP) Hartono menyampaikan alasan ketidakhadiran Herman.
"Pak Kalapas baru-baru ke rumah dinas, istirahat, baru tiba subuh dari Makassar. Tadi izin para pejabatnya, capek naik mobil," ujar Hartono.
Sikap tersebut menimbulkan pertanyaan di tengah publik dan insan media mengenai sejauh mana komitmen pimpinan Lapas Palopo terhadap semangat transparansi dan pelayanan publik yang menjadi ruh utama dalam meraih predikat WBBM.
Pasalnya, predikat WBBM tidak hanya mengukur keberhasilan administratif semata, tetapi juga menuntut partisipasi aktif pimpinan dalam membangun kepercayaan publik, termasuk melalui keterbukaan informasi kepada media.
Kondisi ini dinilai ironis, mengingat Lapas Palopo selama ini digadang-gadang sebagai salah satu lembaga pemasyarakatan percontohan di Sulawesi Selatan dalam hal reformasi birokrasi.
Publik berharap, kejadian ini menjadi catatan penting bagi pimpinan Lapas Palopo agar lebih responsif dan komunikatif dalam menyongsong predikat WBBM yang bukan hanya sekadar label, melainkan cerminan nyata dari pelayanan publik yang bersih dan akuntabel.(tim)