![]() |
Foto Porsi MBG SDN 30 Paowe |
Okita.News, SOPPENG - Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 30 Paowe, Salokaraja, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, kini tengah menjadi sorotan. Pasalnya, porsi makanan yang dibagikan kepada siswa diduga tidak sesuai dengan standar harga yang telah ditetapkan pemerintah.
Berdasarkan ketentuan yang berlaku, setiap porsi makanan dalam program MBG seharusnya bernilai total Rp15.000, yang terdiri dari:
Nilai Makanan: Rp10.000
Biaya Operasional: Rp3.000
Sewa Alat: Rp2.000
Namun, dari pantauan di lapangan, porsi makanan yang dibagikan diduga tidak mencerminkan nilai tersebut. Hal ini pun memantik reaksi keras dari LSM Pelita Keadilan.
“Haram hukumnya mengurangi porsi makanan demi keuntungan pribadi!” tegas Nur Alam Abra, Ketua LSM Pelita Keadilan, saat dimintai tanggapan, Rabu (17/9).
Nur Alam menilai tindakan pengurangan porsi atau kualitas makanan dalam program MBG sebagai bentuk penyimpangan yang tak bisa ditoleransi. Ia mendesak pemerintah dan dinas terkait agar segera melakukan audit terhadap pengelolaan program Makanan Bergizi Gratis di wilayah tersebut.
“Pastikan menu yang diberikan sesuai dengan harga dan kualitas yang ditentukan. Jangan ada celah untuk praktik curang yang merugikan anak-anak kita,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 30 Paowe, Muhammad Aris, saat dikonfirmasi, membenarkan soal porsi makanan yang diterima siswa. Namun, ia mengaku tidak memahami secara detail terkait perhitungan harga.
“Iya, benar itu porsi makanan di sekolah. Tapi masalah takaran atau jumlah rupiahnya, kami tidak paham. Nasukaji anak-anak,” jelas Aris.
Pernyataan ini justru semakin memperkuat kekhawatiran publik akan lemahnya pengawasan di tingkat sekolah terhadap program-program penting seperti MBG.
LSM Pelita Keadilan mendesak pengawasan ketat dan transparansi anggaran dalam program MBG ke depan, demi memastikan hak anak-anak atas gizi yang layak benar-benar terpenuhi.
Penulis: Sahar