Okita.News, - SOPPENG - Dalam suasana khidmat yang sarat semangat kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Soppeng resmi melantik pengurus barunya untuk periode 2025–2030, Selasa (16/09/2025). Momen ini menjadi semakin bermakna karena bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun PMI yang ke-80.
Acara yang digelar dengan penuh khidmat ini dihadiri langsung oleh Ketua PMI Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. Adnan Purichta Ichsan, bersama sejumlah tokoh daerah dan pegiat kemanusiaan.
Prosesi pelantikan diawali dengan pembacaan Surat Keputusan oleh Sekretaris PMI Provinsi Sulsel, H. Hasanuddin Kamal, dan dilanjutkan dengan penyematan pin secara simbolis kepada Ketua Dewan Kehormatan PMI Soppeng, Dra. H. Andi Tenri Sessu, M.Si, serta Ketua PMI Kabupaten Soppeng terpilih, Ir. Selle KS Dalle.
Penyerahan bendera pataka PMI menjadi penanda dimulainya masa bakti baru yang diharapkan membawa energi segar dalam aksi-aksi kemanusiaan di Bumi Latemmamala.
Dalam sambutannya, Ir. Selle KS Dalle, yang juga menjabat sebagai Wakil Bupati Soppeng, menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya.
“PMI adalah rumah kemanusiaan bagi semua. Kita akan jaga agar PMI selalu hadir memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” tegas Selle, disambut tepuk tangan hadirin.
Ia juga menekankan pentingnya semangat kebersamaan dalam menjalankan misi kemanusiaan. “Kekuatan PMI bukan pada pengurusnya semata, tapi pada relawan dan masyarakat yang bersedia bergerak bersama. PMI tidak bisa bekerja sendiri,” ujarnya.
Dalam acara yang sama, PMI Soppeng meluncurkan sebuah gerakan inovatif bertajuk "PMI Satukan Rasa, Satu Kantong Darah, Satu Rumah", yang ditujukan untuk meningkatkan partisipasi warga dalam kegiatan donor darah.
Gerakan ini menargetkan 500 kantong darah per bulan, sebagai bagian dari kontribusi untuk memenuhi kebutuhan darah di Sulawesi Selatan yang mencapai 16 ribu kantong setiap bulan.
Ketua PMI Sulsel, Dr. Adnan Purichta Ichsan, mengapresiasi langkah tersebut.
“PMI harus terus berinovasi. Kita tidak bisa menunggu bencana datang baru bergerak. Markas PMI harus siaga 24 jam, karena bencana tidak pernah memberi tanda,” ujar Adnan.
Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara PMI, pemerintah, dan masyarakat dalam memperkuat ketahanan kemanusiaan, khususnya dalam penyediaan darah dan respons bencana.
Acara ditutup dengan pemotongan tumpeng dan kue ulang tahun, sebagai simbol rasa syukur atas pelantikan kepengurusan baru sekaligus peringatan HUT ke-80 PMI usia yang mencerminkan kedewasaan dalam melayani dan mengabdi.
PMI Soppeng kini menatap lima tahun ke depan dengan semangat baru, mengusung semangat solidaritas, dan menjadikan kemanusiaan sebagai panggilan utama.
.jpeg)
