Okita.News,- SOPPENG- Pencarian warga asal Lebbae yang tenggelam di Sungai Seddo Barata saat mau mengambil sebuah Batu, untuk hari ini dihentikan sementara sesuai SOP BNPB mengingat keselamatan anggota, dan akan dilanjutkan esok hari jumat 14 juli 2023 pukul 06:30 wita bersama tim Basarnas dari Kabupaten Bone.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kabupaten Soppeng bersama pihak kepolisian Polsek Marioriwawo Polres Soppeng telah melakukan pencarian selama kurang lebih tiga jam menelusuri sungai belum menemui hasil sehingga dihentikan untuk sementara karena sudah menjelang petang. Kamis,(13/07/2023).
Korban atas nama Lel. Dandi (24) Alamat Lebbae Desa Timusu Kecamatan Liliriaja Kabupaten Soppeng Provinsi Sulawesi Selatan.
Menurut keterangan orang tua korban, Nurhayati berawal keluarganya mendatangi lokasi tersebut untuk melakukan ritual adat bugis yaitu syukuran makan bersama dipinggir sungai tersebut, setelah selesai acara makan bersama, salah satu keluarga korban menyuruh Lel. Dandi untuk menyeberang sungai untuk mengambil sebuah batu dengan cara digigit tidak boleh dipegang pakai tangan untuk dijadikan sebuah obat menurut kepercayaan mereka, namun tuhan berkendak lain. sebut Nurhayati orang tua korban.
"Saat ditemui dilokasi kejadian Akbar Sirajid selaku penata penanggulangan bencana BNPB Kabupaten Soppeng menjelaskan kepada wartawan okita.news bahwa hari ini kami turunkan anggota sebanyak 20 orang untuk membantu melakukan pencarian selama kurang lebih 3 jam, namun kami belum menemukan korban dan kami akan lanjutkan esok hari bersama tim Basarnas" Jelasnya.
"lanjut kata Akbar Sirajid malam ini paling kita cuma kontrol sepanjang pantaran sungai saja, sambil menuggu tim Basarnas dari Kabupaten Bone".
"Dan besok kami akan lanjutkan pencarian usai apel pagi bersama tim basarnas dari Kabupeten Bone, dan kami juga dari BNPB akan menambah personel untuk memaksimalkan pencarian" tegasnya.
Ditempat yang sama Kepala Desa Marioriaja Hasmiullah mengaku terima informasi dari pak camat sekitar pukul 13:00 wita. kejadiannya pukul 12:30 wita. dan langsung melaporkan kejadian tersebut di Polsek Marioriwawo untuk ditindak lanjuti.
Menurut Hasmiullah Kepala Desa Marioriaja tempat ini memang sudah pernah terjadi sebelumnya, bahkan pernah kami pasangkan papan himbauan larangan untuk tidak berenang ditempat tersebut karena airnya cukup dalam, namun ada saja tangan-tangan jahil yang merusak papan himbauan tersebut.
Kepala Desa Marioriaja menyebut kronologis kejadian berawal ingin menyeberang sungai untuk mengambil sebuah batu untuk dijadikan obat sebagai kepercayaan adat bugis, namun terbawah arus dan tidak bisa kendalikan diri sehingga akhirnya tenggelam.
Penulis: 54 HAR
Publizher: Okita.News