Okita.News - SOPPENG - Dunia perumahsakitan di Kabupaten Soppeng tengah diguncang kabar mengejutkan, Utang Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Latemmamala yang sebelumnya disebut nyaris menembus angka Rp 20 miliar, kini secara tiba-tiba diklaim menyusut drastis menjadi hanya Rp 1,7 miliar.
Informasi tersebut berdasarkan hasil investigasi dari beberapa pihak, sehingga media ini berupaya mempertanyakan kebenarannya ke pihak rumah sakit.
Kabar ini mencuat usai hasil monitoring dan evaluasi (monev) terakhir yang dilakukan beberapa minggu lalu beredar ke publik. Namun, alih-alih menjelaskan secara terbuka, pihak RSUD justru memilih bungkam. Ketika dimintai klarifikasi, Kasubag Humas Hj. Rahmawati, SKM., MM hanya memberikan jawaban singkat dan mengambang.
"Tabe pak, pertanyaannya ini ada beberapa yang harus kami koordinasikan ke bagian keuangan," ujarnya kepada Okita.News dengan nada hati-hati.
Jika angka itu benar, tentu ini bisa jadi capaian luar biasa bagi manajemen rumah sakit, bahkan dianggap sebagai buah kerja keras pemerintahan Suwardi-Selle (SUKSES). Namun, diamnya pihak rumah sakit memunculkan spekulasi liar. Apakah ini betul hasil efisiensi manajemen, Ataukah hanya permainan angka di atas kertas.
Masalah tak berhenti disitu, Selain kisruh soal utang, RSUD Latemmamala juga masih bergelut dengan persoalan layanan dan fasilitas. Mulai dari,
Antrian poliklinik rawat jalan kacau akibat alat antrian online yang rusak.
Antrian apotik obat yang lambat, walau sudah pakai System Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS), masih butuh waktu tunggu lebih dari 2 jam.
Poli Jantung kerap overload, karena kurangnya tenaga ahli yang mahir dalam pengoperasian alat kesehatan.
Poli Mata mandek karena alat cetak hasil pemeriksaan rusak.
Hingga toilet-toilet jorok dan rusak di beberapa poli dan ruang rawat inap. Saat itu diketahui saat bupati Soppeng H Suwardi Haseng lakukan sidak.
Ketika dimintai tanggapan soal fasilitas, Hj. Rahmawati hanya menjawab singkat, "Untuk pertanyaan tentang toilet, saat ini sementara proses dikerjakan."
Namun, publik butuh lebih dari janji. Transparansi dan perbaikan nyata adalah yang dinanti, bukan sekadar retorika.
Hingga berita ini diturunkan, pihak RSUD Latemmamala belum memberikan klarifikasi resmi soal dugaan “sulap” pengurangan utang secara fantastis itu. Publik pun bertanya Ada apa di balik angka-angka itu? Sabtu, 17/5.
Laporan: Tim Investigasi Okita.News