Okita.News,- SOPPENG- Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Kabupaten Soppeng kembali merilis laporan pengawasan pengendalian inflasi daerah untuk pasar tradisional Pasar Lolloe. Data terbaru pada Rabu, 30 Juli 2025, menunjukkan beberapa komoditas pangan mengalami fluktuasi harga yang perlu menjadi perhatian masyarakat dan pelaku usaha.
Menurut laporan yang diterima oleh kepala Disperindagkop dan UKM Andi Agusalim, S.STP.M.Si, harga cabai merah mengalami kenaikan signifikan sebesar Rp5.000 per kilogram, naik dari Rp28.333 menjadi Rp33.333. Kenaikan ini turut diikuti oleh harga bawang merah yang naik Rp1.666 dari Rp41.667 menjadi Rp43.333 per kilogram. Namun, harga cabai rawit yang turun sebesar Rp5.000 menjadi Rp35.000 per kilogram serta harga daging ayam ras yang juga turun Rp605 menjadi Rp20.555 per kilogram", Jelasnya.
Sementara itu, sebagian besar komoditas pokok lainnya seperti beras premium dan medium, telur ayam ras, minyak goreng, gula pasir, dan daging sapi relatif stabil. Harga beras premium tetap bertahan di Rp15.500 per kilogram, sedangkan harga gula pasir dan daging sapi juga tidak mengalami perubahan", Terang Andi Agus.
Andi Agusalim dalam pernyataannya, menekankan pentingnya pemantauan terus-menerus terhadap harga komoditas strategis agar inflasi dapat dikendalikan dan kebutuhan masyarakat terpenuhi dengan harga yang wajar.
“Fluktuasi harga pada beberapa komoditas seperti cabai dan bawang merah memang menjadi tantangan, tetapi kami akan terus melakukan pengawasan dan koordinasi dengan para pedagang agar kestabilan harga dapat terjaga,” ujar Andi Agus.
Masyarakat dihimbau untuk tetap waspada dan memanfaatkan peluang harga turun pada beberapa komoditas, serta melaporkan bila ditemukan gejala penimbunan atau kenaikan harga yang tidak wajar.
Laporan ini menjadi sumber informasi penting bagi pemerintah daerah dan masyarakat untuk mengantisipasi pergerakan inflasi di tingkat lokal dan menjaga stabilitas ekonomi daerah.
Editor: Sahar