Notification

×

Kategori Berita

Tags
SANTIAJI

ANDI WAHDA

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Mencuat, Dugaan Pemotongan Gaji Karyawan di Program Makanan Bergizi Gratis SPPG Yayasan Nurul

Selasa, 23 September 2025 | September 23, 2025 WIB Last Updated 2025-09-23T22:57:27Z
Okita.News, SOPPENG, Sulawesi Selatan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) milik Yayasan Nurul, berlokasi di Jalan Kemakmuran, Kelurahan Lemba, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng, kini menjadi sorotan. Pasalnya, muncul dugaan adanya pemotongan gaji karyawan secara sepihak oleh salah satu oknum. Selasa, (23/9/2025). 

Isu ini mencuat ke publik setelah salah satu karyawan, yang enggan disebutkan namanya karena khawatir kehilangan pekerjaan, mengadukan masalah tersebut kepada media. Menurut pengakuan dua karyawan sebut saja atas nama Bunga dan Mawar (nama samaran, red) mereka mengalami pemotongan gaji secara rutin setiap sepuluh hari kerja/per dua minggu dengan nominal bervariasi antara Rp30 ribu hingga Rp60 ribu per hari.

"Memang pak, gaji dikirim langsung ke rekening masing-masing, tapi setelah masuk, kami dimintai uang secara tunai. Jumlahnya bervariasi, dari Rp30 ribu sampai Rp60 ribu per hari," ujar salah satu karyawan.

Saat dikonfirmasi, Koordinator SPPG Kabupaten Soppeng, Ana, dengan tegas membantah adanya kebijakan pemotongan gaji dari pihaknya.

"Tidak boleh ada pemotongan gaji karyawan, Pak," tulis Ana dalam keterangannya. Namun, ia juga mempertanyakan asal informasi tersebut, "Sebelumnya, kalau boleh tahu, kita dapat informasi dari mana, Pak?"

Menanggapi kasus ini, Ketua LSM Pelita Keadilan, Nur Alam Abra, mendesak agar pihak-pihak terkait segera turun tangan melakukan investigasi dan audit menyeluruh terhadap pengelolaan keuangan program MBG di bawah Yayasan Nurul.

"Tidak boleh hak orang lain diambil, itu haram hukumnya, pemotongan gaji karyawan secara sepihak itu bagian dari pelanggaran hak", tegas Nur Alam kepada media ini.

Upaya konfirmasi lebih lanjut dilakukan oleh media ini pada Senin, 22 September, dengan mendatangi langsung kantor SPPG Yayasan Nurul. Namun, pihak pengelola tidak bisa ditemui.

Seorang anggota TNI yang kebetulan berada di lokasi, Jupri, menyampaikan bahwa kepala SPPG sedang tidak ada karena tengah melakukan "pendampingan khusus di sekolah SLB."

Hingga berita ini diterbitkan, pihak pengelola SPPG Yayasan Nurul belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan pemotongan gaji tersebut.

Redaksi akan terus memantau perkembangan kasus ini dan membuka ruang klarifikasi bagi semua pihak terkait.




Penulis: Sahar 
display this