Okita.News, - SOPPENG, - Direktur Pengawasan Penerapan Standar Keamanan dan Mutu Pangan, Brigjen Pol Hermawan, S.I.K., M.M., memimpin langsung kegiatan grebek pasar dalam rangka pengendalian harga pangan di Pasar Sentral Kabupaten Soppeng, Minggu pagi (26/10) Pukul 08.00 wita.
Kegiatan ini merupakan bagian dari operasi nasional Satuan Tugas Pengendalian Harga Beras yang dibentuk berdasarkan arahan langsung Presiden Republik Indonesia. Satgas ini merupakan gabungan lintas kementerian dan lembaga, melibatkan unsur Polri, Dinas Pertanian, Dinas Perdagangan, Dinas Ketahanan Pangan, serta Perum Bulog, baik dari tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota.
“Satgas ini dibentuk setelah rapat koordinasi besar pada 21 Oktober lalu bersama Kapolri, Menteri Perdagangan, Menteri Pertanian, Kepala Badan Pangan Nasional, dan Menko Pangan. Atas perintah Presiden, seluruh jajaran diminta turun ke lapangan untuk memastikan harga beras tetap terkendali,” ujar Brigjen Pol Hermawan.
Menurutnya, kegiatan pengecekan harga ini dilakukan serentak di seluruh Indonesia mulai 22 Oktober 2025 hingga Februari 2026, menjelang masa panen raya pada Maret mendatang. Tujuannya adalah menjaga stabilitas harga beras di tengah potensi fluktuasi produksi.
“Kami memastikan stok beras nasional aman. Cadangan beras pemerintah masih mencukupi, dan distribusi terus berjalan. Tugas kami di lapangan adalah memastikan harga tidak melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET),” jelas Hermawan.
Berdasarkan Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 7 Tahun 2023, harga beras premium ditetapkan maksimal Rp14.900/kg, medium Rp13.500/kg, dan SPHP Rp12.500/kg untuk zona Sulawesi.
Dalam kunjungan ke beberapa daerah sebelumnya seperti Makassar, Enrekang, dan Palopo Hermawan menemukan sejumlah pedagang yang menjual di atas HET. Terhadap mereka, telah diberikan teguran tertulis dan waktu penyesuaian agar segera menormalkan harga sesuai ketentuan. Jika tetap melanggar, langkah tegas berupa pencabutan izin hingga penegakan hukum akan diterapkan.
Menariknya, Kabupaten Soppeng menjadi salah satu daerah dengan harga beras di bawah HET, baik untuk jenis premium maupun medium. Hal ini diapresiasi langsung oleh Brigjen Pol Hermawan.
“Kami sangat mengapresiasi Kabupaten Soppeng. Harga beras di sini stabil bahkan di bawah HET. Ini menunjukkan kolaborasi yang baik antara pemerintah daerah, Bulog, dan pelaku pasar,” ungkapnya.
Kegiatan grebek pasar ini akan terus dilaksanakan hingga Februari 2026, bertepatan dengan masa menjelang Ramadan, guna memastikan masyarakat memperoleh beras dengan harga terjangkau dan pasokan tetap aman.



