Okita.News, SOPPENG, - Sekitar 100 orang dari mahasiswa dan elemen masyarakat akan menggelar aksi unjuk rasa besar-besaran hari ini. Aksi ini digelar sebagai bentuk protes terhadap sejumlah isu nasional yang dinilai belum dituntaskan oleh pemerintah. Senin. 01/9.
Dipimpin oleh Jenderal Lapangan, Nursandi, massa aksi terdiri dari mahasiswa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Soppeng, serta perwakilan masyarakat sipil.
Dalam orasinya, Nursandi menyampaikan bahwa aksi ini membawa enam tuntutan utama yang harus segera direspons oleh pemerintah. Sorotan utama tertuju pada kasus kematian tragis Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online yang tewas dilindas kendaraan baracuda saat aksi demonstrasi di Jakarta pada 25 September lalu.
“Kami minta pemerintah mengusut tuntas kasus Affan. Ini bukan hanya soal satu nyawa, tapi soal keadilan dan keselamatan warga negara dalam menyuarakan pendapatnya,” tegas Nursandi kepada awak media.
Enam Tuntutan Aksi:
1. Usut Tuntas Kematian Affan Kurniawan, Massa menuntut keadilan dan pertanggungjawaban atas kematian Affan.
2. Hentikan Kekerasan Terhadap Massa Aksi, Seruan agar aparat tidak lagi bertindak represif dalam menangani unjuk rasa.
3. Sahkan UU Perampasan Aset, Desakan agar pemerintah segera mengesahkan undang-undang ini sebagai langkah konkret pemberantasan korupsi.
4. Revisi UU Kepolisian Republik Indonesia, Massa menilai perlu adanya pembaruan regulasi agar institusi kepolisian lebih profesional dan humanis.
5. Transparansi Pengelolaan Anggaran DPR, Tuntutan agar DPR terbuka soal anggaran dan mengutamakan kepentingan rakyat.
6. Tolak Tunjangan Rumah Anggota DPR-RI, Massa menilai pemberian tunjangan rumah tidak etis di tengah kondisi ekonomi rakyat yang sulit.
Aksi ini dimulai dari Lapangan Gasis Watansoppeng, tempat massa berkumpul sejak pagi, kemudian bergerak menuju Kantor DPRD Soppeng dan Kantor Polres Soppeng sebagai titik utama aksi. Sepanjang perjalanan, peserta aksi membawa spanduk dan poster bertuliskan berbagai seruan moral, diiringi yel-yel perjuangan.
Berdasarkan pantauan media, ratusan aparat gabungan dari Polres Soppeng, Kodim 1423/Soppeng, dan Satpol PP telah disiagakan di sekitar kantor DPRD untuk menjaga ketertiban dan mengantisipasi gangguan keamanan.
Massa berharap aksi ini bisa menjadi titik balik bagi pemerintah untuk lebih berpihak pada rakyat.
“Kami hanya ingin suara kami didengar. Pemerintah harus hadir untuk rakyat, bukan menindas,” pungkas Nursandi.